Rabu, 05 Januari 2011

SEPUTAR KESIHATAN

“ Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al An'am : 162)

”Wahai Ibnu Abbas, kalau kamu minta, maka mintalah kepada Allah. Kalau kamu ingin ditolong, maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh penduduk bumi berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu, maka tidak ada manfaat yang datang kepadamu kecuali yang telah ditulis oleh Allah untukmu. Ketahuilah seandainya seluruh penduduk bumi ini berkumpul untuk menimpakan mudharat atasmu, maka tidak ada kemudhratan kecuali yang telah dituliskan oleh Allah untukmu.” (HR. Turmudzi)

 sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Tidak ada obat mujarab bagi yang dimabuk cinta selain menikah." (HR Ibnu Majah).

“Allah lah yang menurunkan penyakit dan obatnya (HR.Abu Daud)
“Dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkanku”. (QS Asy Syu’ara: 80)
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan (dari penyakit) kalian dari sesuatu yang haram”. (Hasan, HR Ibnu Hibban)
“Katakanlah ; Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman” [Fushshilat : 44]

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” [Al-Israa : 82]
“Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” [Yunus : 57]

Sesungguhnya di dalam Al-Qur’an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman” [Al-Ankabuut : 51]

sabda Rasulullah SAW: “Berdo’alah kepada Allah dan kalian (hendaklah) yakin akan dikabuikan, dan ketahuilah, bahwa Allah tidakmengabulkan do’a dari hati yang lalai dan bermain-main“. (HR At Tirmidzi).
“…Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun“. (Surat 2/AI Baqarah, ayat 155-156).
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya. Dan menjadikan untuk kalian setiap penyakit ada obatnya. Karena itu, berobatlah, tetapi jangan berobat dengan barang yang haram“. (HR. Abu Daud).
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu..” (Al-Baqarah : 216)
“Sungguh ajaib kondisi seorang mukmin; seluruh kondisinya pasti menjadi baik. Dan itu hanya dimiliki oleh seorang mukmin saja. Apabila ia memperoleh kenikmatan, ia akan bersyukur, maka kesenangan itu akan menjadi kebaikan buat dirinya. Apabila ia tertimpa musibah, ia akan bersabar, dan musibah itupun akan menjadi kebaikan buat dirinya..” [Diriwayatkan oleh Muslim]
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main.” (Al-Ankabuut : 64)
“Dan kehidupan dunia ini tidak lain kesenangan yang menipu…” (Al-Hadid : 20) hanyalah
Nabi, sang Kekasih Allah menjelaskan sikap beliau terhadap dunia: “Aku di dunia ini tak ubahnya seperti seorang pengembara yang berteduh di bawah sebatang pohon, kemudian pergi lagi meninggalkannya.” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi]
“Di dunia ini, jadilah engkau tak ubahnya orang asing atau pengembara saja.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari].
Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Kalau Allah mencintai seseorang, pasti Allah akan memberikan cobaan kepadanya. Barangsiapa yang ridha menerima cobaannya, maka ia aman menerima keridhaan Allah. Dan barangsiapa yang kecewa menerimanya, niscaya ia akan menerima kemurkaan Allah.” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi]
Rasulullah  bersabda:
“Kalau Allah menginginkan kebaikan bagi seorang hamba, maka Allah akan memberikan siksaan-Nya secara lebih awal di dunia saja..” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi]
Abdullah bin Mas’ud  pernah menemui Rasulullah  saat beliau sedang mengalami demam berat. Ia bertanya: “Wahai Rasulullah! Engkau juga mengalami demam yang seberat ini?” Beliau menjawab: “Betul. Aku bahkan merasakan demam dua kali lipat lebih berat dari yang biasa kalian rasakan.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim]
Saad bin Abi Waqqas pernah ditanya oleh seseorang: “Siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab: Rasulullah  pernah bersabda:
“Orang yang paling berat cobaannya adalah para nabi, baru diikuti oleh orang yang di bawah kedudukan mereka secara berurut. Seorang hamba akan mendapatkan cobaan sesuai dengan kadar keimanannya. Kalau imannya kuat, maka cobaan yang menimpanya juga berat. Kalau imannya lemah, maka cobaan yang menimpanya disesuaikan dengan kadar keimanannya. Cobaan akan terus menimpa seorang hamba, sampai ia dibiarkan berjalan di muka bumi ini tanpa memiliki dosa lagi.” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi]
Dari Ibnu Mas’ud  diriwayatkan bahwa ia menceritakan: Rasulullah  bersabda:
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan Allah hapuskan berbagai kesalahannya, seperti sebuah pohon meruntuhkan daun-saunnya.” [Diriwayatkan oleh Muslim]
Dari Abu Hurairah t diriwayatkan bahwa Rasulullah r bersabda: “Cobaan itu akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada diri anaknya ataupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi]
Ada seorang wanita datang menemui Nabi r. Ia berkata: “Saya mengidap penyakit apilepsi dan bila penyakitku kambuh, pakaianku tersingkap. Berdoalah kepada Allah untuk diriku.” Rasulullah r bersabda: “Kalau engkau bersabar, engkau mendapatkan Jannah. Tapi kalau engkau mau, aku akan mendoakan agar engkau sembuh.” Wanita itu berkata: “Aku bersabar saja…” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim]
Rasulullah r bersabda: “Jangan engkau mengecam penyakit demam. Karena penyakit itu bisa menghapuskan dosa-dosa manusia seperti proses pembakaran menghilangkan noda pada besi.” [Diriwayatkan oleh Muslim]
Rasulullah r bersabda:
“Kalau seorang hamba sakit atau sedang bepergian, pasti Allah akan menuliskan baginya pahala seperti saat ia mengamalkan ibadah di masa masih sehat dan sedang bermukim.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari]
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Asy-Syarh : 5-6)
“Ada dua kenikmatan yang sering terlupakan oleh banyak orang: nikmat sehat dan nikmat waktu senggang.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari]
Dari Abu Hurairah t diriwayatkan bahwa ia menceritakan: Rasulullah r bersabda:
“Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah akan menurunkan obatnya.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim]

 “Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah) akan memberikan kesembuhan..” (Asy-Syu’ara : 80)

“Mukmin itu sungguh ajaib!! Sesungguhnya apabila Allah Azza wa Jalla memutuskan suatu perkara, pasti akan menjadi kebaikan buat dirinya!!” [Diriwayatkan oleh Ahmad]
“Tidak ada yang berhak diibadahi secara benar melainkan Engkau, Maha Suci Engkau; sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.” Apabila seorang muslim mengucapkan doa tersebut dalam kesulitan apapun, pasti doanya itu akan dikabulkan.” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi]
”Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”. (An-Nisa: 82).
Rasulullah Shallallah ‘alai wa Sallam bersabda : “Tidak ada yang mampu menolak al-Qadar (takdir) itu kecuali doa.” (HR at-Tirmidzi : no.139)
“Berdoalah kepadaKu, nescaya akan Kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahannam dalam keadaan yang hina” (al-Mukmin: 60).
: ” Doa adalah Ibadah”. (HR at-Tirmidzi : no.2969)
” Tidak ada sesaatu yang lebih mulia di sisi Allah dari doa”. (HR al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad : no.712)Sabda Rasulullah Shallallah ‘alai wa Sallam : “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah akan marah padanya”. (HR at-Tirmidzi : no.3373)
sabda Rasulullah Saw: "Untuk setiap penyakit ada obatnya. Maka apabila obat itu mengenai suatu penyakit, ia akan sembuh dengan seizin Allah Ta'ala" (H.R. Muslim).
Rasulullah Saw bersabda: "Wahai hamba Allah, berobatlah, karena Allah tidak hanya menurunkan penyakit, tetapi juga menurunkan obat. Kecuali bagi satu penyakit, yaitu penyakit tua". (HR. Ahmad, dan penulis kitab sunnan yang lain, serta Ibnu Hibban dan Hakim, dari Usamah bin Syarik).
Dari Sa'ad bin abi Waqqash, ia berkata: "Ketika aku sakit, Rasulullah Saw datang menjengukku. Lalu beliau meletakkan tangannya di antara dua dadaku. Selanjutnya beliau bersabda: "Engkau sedang terserang terserang penyakit dada. Datangilah Harits bin Kaladah, saudaranya Tsaqif, karena dia ahli mengobati penyakit". (H.R. Abu Dawud).
“Barang siapa mengobati dan ia tidak pernah diketahui sebelum ini sebagai orang yang mengetahui
ilmu pengobatan, maka ia akan dimintai pertanggung jawaban” (HR.Abu Daud, Nasa’I, Ibnu Majah)

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWt daripada Mukmin yang lemah." (HR. Muslim)
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan keji) dan mungkar". (QS. Al 'Ankabuut: 45)
Rasulullah saw, “Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan pada dirinya maka Dia menimpakan cobaan kepadanya.” (HR Bukhari)
Rasulullah saw bersabda, “Surga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai (oleh hawa nafsu) dan sedangkan neraka itu dikelilingi dengan hal-hal yang disukai hawa nafsu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah swt berfirman dalam hadits Qudsi, “Tiada suatu balasan yang lebih pantas di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman, jika Aku telah mencabut nyawa seseorang yang disayangi-nya dari penghuni dunia ini kemudian dia bersabar atas hal itu melainkan surga.” (HR. Bukhari)
Renungkanlah hadits Rasululullah saw, “Sesungguhnya besarnya pahala tergantung seberapa beratnya ujian, Dan sesungguhnya Allah apabila mencintai suatu kaum, maka Dia menguji mereka, barangsiapa yang ridha (menerima cobaan dan ujian itu), maka dia mendapatkan keridhaan, dan barangsiapa yang murka (tidak ridha menerima cobaan dan ujian itu), maka dia mendapat kemurkaan.” (HR. At Tirmizi)
“Tiadalah seorang Muslim tertusuk duri atau yang lebih dari sekedar itu, melainkan ditetapkan baginya karena hal itu satu derajat dan menghapus pula satu kesalahan karena hal itu.” (HR. Muslim)
Rasulullah saw juga bersabda, “Tiada seorang mukmin yang mengalami kesusahan terus menerus, kepayahan, penyakit dan juga kesedihan, bahkan sampai kepada kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan hal itu dosa-dosanya.” (HR Muslim)
Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya seseorang benar-benar memiliki kedudukan di sisi Allah, namun tiada suatu amal apapun yang bisa menghantarkannya ke kedudukan tersebut, maka Allah memberikan cobaan kepadanya secara silih berganti dengan sesuatu yang tidak dia sukai, sehingga Allah mengantarkannya untuk sampai kepada kedudukan tersebut.” (HR. Abu Ya’la, Ibnu Hibban Al-Hakim)
Ibnul Qayyim berkata: "Pengobatan ala-Nabi tidak seperti layaknya pengobatan para ahli medis. Pengobatan ala-Nabi dapat diyakini dan bersifat pasti (qath'i), bernuansi illahi, berasal dari  wahyu dan misykat nubuwah serta kesempurnaan akal”.
Rasulullah bersabda: Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya” (HR. Ahmad, AN-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu MAjah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas’ud)
Allah berfirman:
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahal orang-orang yang beriman” (Ali Imraan:169-171)

Rasulullah bersabda:
“Bagi orang yang mati syahid ada 6 keistimewaan yaitu : diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya didalam surga, dilindungi dari adzab kubur, dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memeberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Rasulullah bersabda: Siapa saja yang keluar dijalan Allah lalu mati atau terbunuh maka ia adalah mati syahid. Atau yang dibanting oleh kuda atau untanya lalu mati atau digigit binatang beracun atau mati diatas ranjangnya dengan kematian apapun yang dikehendaki Allah, maka ia pun syahid dan baginya surga” (HR. Abu Daud,al-Hakim, dan al-Baihaqi)
Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang penyakit kolera. Lalu beliau menjawab : ” Adalah dahulunya penyakit kolera merupakan adzab yang Allah timpakan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya kemudia Dia jadikan sebagai rahmat bagi kaum mukmin. Maka tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah kolera lalu ia menetap dikampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah tetapkan baginya pahala orang yang mati syahid ” (HR. Bukhari, al-Baihaqi dan Ahmad)
sabda Rasulullah SAW : ” Para syuhada itu ada lima; orang yang mati karena wabah kolera, karena sakit perut, tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan syahid berperang dijalan Allah” (HR.Imam Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ahmad)
dari Ubadah ibnush Shamit radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidak bisa beranjak dari pembaringannya, kemudian beliau bertanya :” Tahukah kalian siapa syuhada dari ummatku? orang-orang yang ada menjawab : Muslim yang mati terbunuh” beliau bersabda: Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula perempuan yang mati karena bersalin adalah syahid (anaknya yang akan menariknya dengan tali pusarnya kesurga) ” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi) 

Barangsiapa mati terbunuh dalam membela hartanya maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati dalam membela keluarganya maka ia mati syahid, dan barang siapa yang mati dlam rangka membela agama(keyakinannya) maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati mempertahankan darah (jiwanya) maka ia syahid” (HR. Abu Daud, an-Nasa’i, at-tirmidzi, dan Ahmad)

Barangsiapa mati dalam rangka menuntut haknya maka ia mati syahid” (HR. An-Nasa’i)

Berjaga-jaga (waspada) dijalan Allah sehari semalam adalah lebih baik daripada berpuasa selama sebulan dengan mendirikan (shalat) pada malam harinya. Apabila ia mati, maka mengalirkan pahala amalannya yang dahulu dilakukannya dan juga rezekinya serta aman dari siksa kubur(fitnah kubur)” (HR. Imam Muslim, an-Nasa’i, Tirmidzi, Hakim dan Ahmad)

Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaaha illallah’ dengan berharap akan keridhaan Allah, dan diakhir hidupnya mengucapkannya, maka ia akan masuk surga. Dan, barangsiapa yang berpuasa sehari mengharap keridhaan Allah kemudian mengakhiri hidupnya dengannya (puasa), maka ia masuk surga. Dan barangsiapa bersedekah mencari ridha Allah dan menyudahinya dengan (sedekah) maka ia akan masuk surga” (HR. Ahmad)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. 49:1)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56)
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS. 16:99)
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 6:82)
Sabda Nabi SAW : "'Tiada
tempat yg lebih buruk, yg dipenuhi anak Adam daripada perutnya, cukuplah
bagi mereka beberapa suap yg dapat menyambung hidupnya, jika hal itu tidak
bisa dihindari maka masing2 sepertiga bagian u makanannya, minumnya dan
nafasnya." (HR: Ahmad, An-Nasaa'i, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi )

Sabda Nabi saw: “Tidak ada seorang muslim pun yang
mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya,
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(HR. Muslim no. 4912)

Sabda Nabi : "Tanyakan pada hatimu sendiri! Kebaikan adalah sesuatu yang
membuat jiwamu tenang dan hatimu tenteram, sedangkan dosa adalah sesuatu
yang menimbulkan keraguan dalam jiwa dan rasa gundah dalam dada, meski
telah berulang kali manusia memberi fatwa kepadamu." (Hadis riwayat Imam
Ahmad)

Sabda Nabi Muhammad SAW :"Semua anak Adam itu bersalah dan paling baik
orang yang melakukan kesalahan ialah mereka yang bertaubat (daripada
kesalahannya)- (at-tirmizi dan Ibn Majah)

Sabda Nabi saw:"Apabila berdoalah seorang bagi saudaranya dibelakang (tidak
dihadapan saudaranya itu ), niscaya malaikat berkata: dan bagimu seperti
yang demikian juga". (dirawikan muslim dr. Abu Darda).

Sabda Nabi: Sesiapa yang berusia 40 tahun, amalan kebajikannya belum
mengatasi amalan kejahatannya, maka bersedialah ia ke neraka Allah.
(Riwayat Tabrani)

“Gunakanlah dua penyembuh; Al Qur’an dan Madu” (HR. Ath Thabrani dari Abu Hurairah)
Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah,, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun penyakit” (HR Bukhari)
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan setiap penyakit pasti ada obatnya. Maka berobatlah kalian, tapi jangan dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud)
 sebagaimana sabda Rasulullah,”Barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka orang itu tidaklah termasuk golongan mereka (kaum muslimin).” (HR. Thabrani)

,”Perumpamaan orang-orang beriman dalam saling mencintai, menyayangi dan perasaan diantara mereka seperti satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuhnya yang sakit maka itu menjadikan seluruh tubuhnya tidak bisa tidur dan menjadi demam.” (HR. Muslim) "Tidak seorang Muslim pun mengunjungi seorang Muslim yang sakit dipagi hari kecuali 70ribu Malaikat akan mendo'akannya hingga sore hari, dan jika ia mengunjunginya pada sore hari, maka 70ribu Malaikat akan mendo'akannya hingga pagi hari, dan taman surga akan menjadi miliknya (HR. Muslim)

Abu Sa’id dan Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: “Seorang muslim yang tertimpa penderitaan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan hanya terkena duri sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat (penebus) dari dosa-dosanya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
“Siapakah orang mukmin yang paling cerdik? Sabda Rasulullah: “(Orang yang paling cerdik) ialah orang yang banyak mengingat mati.” (Riwayat Ibnu Majah)
“Cukuplah kematian itu sebagai nasehat.” (Riwayat At Thabrani & Baihaqi)
"Orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan, senantiasa mendapatkan cobaan, baik di dalam dirinya, anaknya, maupun hartanya, sehingga ia menghadap Allah SWT tanpa membawa dosa" (HR At-Turmudzy).

"Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian. Dan sesungguhnya apabila Allah SWT mencintai suatu bangsa, maka Allah menguji mereka. Siapa yang ridha maka Allah akan meridhainya, dan siapa yang murka maka Allah akan memurkainya." (HR At-Turmudzy).